Pages

My Blog List

Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

Followers

Followers

About Me

Featured Posts Coolbthemes

Kamis, 21 Februari 2013

tugas

Tanpa Mario Balotelli, Antonio Nocerino dan Mathieu Flamini, Milan masih menunjukkan kapasitas sebagai raksasa Eropa. Tak sedikit yang mengumbar pesimisme sebelum laga Milan kontra Barcelona di San Siro dinihari tadi. Bursa taruhan juga tak berpihak pada tim tuan rumah. Ya, banyak yang lebih menjagokan Barcelona untuk memenangi laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Pasalnya, secara rekor pertemuan dan materi pemain, Barcelona berada di atas Milan. Dari empat pertemuan terakhir, sebelum laga dinihari tadi, Milan mencatat dua hasil imbang dan dua kekalahan. Barcelona juga memiliki rekor delapan kemenangan dari 11 laga tandang di Liga Champions. Luar biasa, bukan? Tapi, dinihari tadi, meski kalah dalam penguasaan bola, Milan terbukti lebih efektif di depan gawang lawan. Terlepas dari kontroversi yang terjadi di lapangan, dua gol berhasil disarangkan skuat asuhan Max Allegri. Kemenangan dengan skor 2-0 itu menjadi modal berharga bagi Milan untuk melakoni laga leg kedua di Nou Camp dua pekan lagi. STATISTIK | Milan 2-0 Barcelona TENDANGAN KE ARAH GAWANG PENGUASAAN BOLA TENDANGAN SUDUT KARTU KUNING MILAN 8 6 35% 3 2 BARCELONA 6 2 65% 4 2 Tapi bukan hasil di laga tersebut yang menjadi bahan pembicaraan untuk beberapa jam ke depan, tapi performa Milan yang layak diacungi jempol. Barcelona, seperti biasanya, menguasai pertandingan dengan permainan bola dari kaki ke kaki, dengan sesekali mengancam lewat umpan terobosan nan mengejutkan. Namun, kredit khusus pantas diberikan pemain Milan yang dengan sigap menghentikan semua peluang itu. Milan seakan tahu bagaimana caranya menghentikan Barcelona dan memaksa tim tamu kelimpungan di daerah pertahanan mereka sendiri. Gol pertama yang dilesakkan Kevin-Prince Boateng mungkin akan menjadi perdebatan panjang. Tapi, tak sedikit yang meyakini Cristian Zapata sama sekali tak sengaja menyentuh bola, yang kemudian dilesakkan Boateng untuk membawa timnya memimpin 1-0. Keunggulan 1-0 juga bukan hasil yang meyakinkan, karena Barcelona masih dalam posisi bisa membalas dan masih diunggulkan. Tapi, setelah Sulley Ali Muntari melesakkan tendangan voli kaki kiri dari jarak dekat, Milan balik di atas angin untuk laga leg kedua. Jika sudah begini, sepertinya keunggulan penguasaan bola Barcelona jadi tak ada gunanya. Milan, di laga dinihari tadi, memang tak banyak membuat gebrakan. Tapi ketika mereka mendapatkan satu kesempatan untuk itu, hasilnya adalah sesuatu yang mengejutkan bagi Barcelona. Milan mungkin belum bisa bernafas lega karena lolos ke perempat-final, karena memang belum, tapi setidaknya, dengan absennya Mario Balotelli, Nigel De Jong, Mathieu Flamini dan Antonio Nocerino, dan kerap mendapat kritik sebagai tim yang tak kompetitif di sektor belakang, namun bisa mengalahkan Barcelona dengan dua gol dan gawang mereka tetap aman, kubu Milan tahu kans untuk bisa meraih trofi tertinggi antarklub Eropa masih terbuka lebar. Dengan kemampuan mengalahkan Barcelona di leg pertama ini, Milan sudah sepatutnya tak harus gentar pada Bayern Munich, Borussia Dortmund, Juventus, Real Madrid dan Manchester United, raksasa Eropa lainnya. Bek veteran Barcelona itu hanya berharap bisa membalas di Nou Camp. Carles Puyol tak menyanggah Milan tampil lebih baik dalam memaksimalkan peluang mencetak gol setelah Barcelona dikalahkan 2-0 dinihari tadi. Hasil tersebut membuat Barcelona harus bisa menang dengan marjin tiga gol di kandang sendiri untuk lolos ke perempat-final Liga Champions. "Kami tahu mereka akan sulit dihadapi. Kami kurang kreatifitas dan Milan bermain bagus, mereka memiliki kualitas yang dibutuhkan, sementara kami malah kesulitan," ungkap Puyol. "Hasil akhir laga juga terlalu berlebihan. Mereka tak banyak mendapatkan kesempatan, tapi bisa mencetak gol saat mendapatkannya." "Saat ini mereka tim yang bagus, bermain sangat baik dengan gaya mereka dan bermain bagus dibanding tim lainnya," aku Puyol. Ditambahkan Puyol, Barcelona harus fokus untuk laga leg kedua dua pekan lagi dan harus tampil maksimal untuk lolos ke babak berikutnya. "Kami percaya dengan fans dan tim ini. Kami tahu apa yang bisa kami harapkan di Barcelona," tegasnya. Di lain pihak. Kevin Constant mengungkapkan Milan sudah bekerja keras sepanjang minggu untuk bisa meraih hasil maksimal dinihari tadi. Diungkapkan bek Milan tersebut, selain bekerja keras, para pemain juga melakukan persiapan panjang menghadapi laga ini. "Sepanjang pekan, kami sudah bekerja keras di lini pertahanan kami," ungkap Constant. "Kami tahu Barcelona akan memainkan penguasaan bola, tapi kami sudah siap menghadapi mereka." Constant juga menambahkan timnya sudah tahu Milan sesekali akan mendapatkan kesempatan membalas. "Jika momen itu ada, kami siap memaksimalkannya. Jadi hasil ini merupakan langkah lebih lanjut, sesuatu yang bagus," ujarnya. "Tapi kami tahu segala sesuatunya bisa berbeda di Barcelona. Semua tergantung kami untuk bisa kembali pulih dan melakukannya lagi," tegasnya. Akan tetapi ,Asisten pelatih Barcelona, Jordi Roura,. optimistis Blaugrana akan melaju ke perempat final. Meski menguasai jalannya pertandingan, El Barca takluk lewat sepasang gol Kevin-Prince Boateng (menit ke-57) dan Sulley Muntari (81). Dengan hasil itu, raksasa Catalan harus unggul minimal tiga gol pada laga kedua di Stadion Camp Nou pada 12 Maret mendatang. “Kami yakin dengan tim ini dan kami optimistis bermain di stadion sendiri. Cerita akan berbeda ketika kami bermain pada leg kedua. Kami sangat yakin bisa membalikkan keadaan,” ujar Roura. Sepanjang pertandingan, menurut catatan UEFA, Barcelona menguasai 65 persen jalannya pertandingan, tetapi hanya melepas dua tembakan akurat dari enam spekulasi. Adapun Milan meraup enam kesempatan yang mengarah ke gawang dari delapan kali percobaan. “Ini bukan pertandingan terbaik kami. Meski kami punya masalah, hasil akhirnya saya pikir berlebihan. Lawan (Milan) mendapatkan beberapa kesempatan dan gol-gol mereka sekarang sangat menyulitkan keadaan kami,” keluh Roura.

0 komentar:

Posting Komentar